Hangeul diciptakan oleh Raja Sejong yang Agung. Selanjutnya, pada tahun 1446, Hangeul ditampilkan dalam bentuk terpublikasi beserta pedoman penjelasan rinci. Sejong menamakan alfabet tersebut Hunminjeongeum ("Suara yang tepat untuk diajarkan kepada rakyat"). alfabet ini sekarang dinamakan Hangeul yang bermakna "alfabet Han" atau "alfabet Agung". Setiap tanggal 9 Oktober di Korea Selatan diperingati sebagai Hari Hangeul.
Keunggulan
Asas-asas Hangeul
“ Bulan ini, Raja telah menciptakan 28 aksara Onmun (aksara tutur) secara pribadi...Walau sederhana dan ringkas, aksara ini mampu menghasilkan variasi-variasi tak terhingga dan dinamakan Hunmin Jeongeum. ”
Di depanㄱ ㄴ ㄷ ㄹ ㅁ ㅂ ㅅ ㅇ ㅈ ㅊ ㅋ ㅌ ㅍ ㅎ g n d r m b s - j ch k t p h ㄲ ㄸ ㅃ ㅆ ㅉ kk tt pp ss jj
Vokal
Dasar +i 기본 ㅏ ㅓ ㅗ ㅜ ㅡ ㅣ ㅐ ㅔ ㅚ ㅟ ㅢ a eo o u eu i ae e oe wi ui y+ ㅑ ㅕ ㅛ ㅠ ㅒ ㅖ ya yeo yo yu yae ye w+ ㅘ ㅝ ㅙ ㅞ wa wo wae we
Di belakang
ㄱ ㄴ ㄷ ㄹ ㅁ ㅂ ㅅ ㅇ ㅈ ㅊ ㅋ ㅌ ㅍ ㅎ g n d l m b s ng j ch k t p h ㄲ ㄵ ㄺ ㅄ ㅆ kk nj lg bs ss ㄳ ㄶ ㄻ gs nh lm ㄼ lb ㄽ ls ㄾ lt ㄿ lp ㅀ lh
Alfabetisasi
Nama huruf konsonan
Korea Selatan
Korea Utara
Varian kuno
Lihat pula
Jumat, 10 Juni 2011
Korean : Huruf Hangeul
Hangeul (dibaca [ˈhɑːŋɡʊl] ), adalah alfabet yang digunakan untuk menulis Bahasa Korea. Hangeul diciptakan oleh Raja Sejong yang Agung (1397-1450) pada tahun 1443 masa Dinasti Joseon. Meskipun tulisan Hangeul terlihat seperti tulisan ideografik (tulisan dalam bentuk 'simbol' seperti aksara Tionghoa), Hangeul sebenarnya merupakan abjad fonetik. alfabet Hangeul terdiri dari 24 huruf (jamo)— 14 huruf mati (konsonan) dan 10 huruf hidup (vokal). Sebenarnya Hangeul sebenarnya masih mempunyai 3 konsonan dan 1 buah huruf vokal, namun dihilangkan. Selain untuk menuliskan bahasa Korea, Hangeul juga dipakai untuk bahasa suku Cia-Cia, di Sulawesi Tenggara, Indonesia.
Sejarah
Dari 6000 buah bahasa yang dituturkan di duni saat ini, hanya 100 bahasa yang memiliki aksara mereka sendiri, salah satunya adalah Bahasa Koreayang menggunakan sistem penulisan Hangeul. Hangeul adalah satu-satunya aksara yang diciptakan oleh seorang individu berdasarkan teori dan maksud yang telah direncanakan dengan baik.
Dibanding aksara bangsa lain, Hangeul tidak didasarkan pada suatu bahasa tulis atau meniru aksara lain, namun unik khas Korea. Lebih lagi, Hangeul merupakan sistem penulisan yang bersifat ilmiah, didasarkan pada pengetahuan kebahasaan yang mendalam dan asas-asas filosofis sehingga membuatnya praktis, mudah dipelajari, dan elok rupanya.
Dalam sebagian besar sejarahnya, rakyat Korea menulis dengan aksara Tionghoa (Hanja). Karena bahasa tutur kedua bangsa ini berasal dari keluarga yang berbeda, bahasa Korea tidak bisa secara tepat diungkapkan dalam aksara Tionghoa. Dalam bahasa Tionghoa, kalimat ditandai denganpartikel, sementara dalam bahasa Korea, akhiran digunakan untuk menambah atau memodifikasi makna. Walau tidak nyaman, kaum bangsawan Korea (yangban) tetap mendukung penggunaan hanja secara teguh.
Raja Sejong adalah seorang pemimpin sekaligus ilmuwan, dan pelopor budaya. Melalui upaya keras bertahun-tahun, ia meneliti unit dasar Bahasa Korea menggunakan kemampuannya sendiri tentang kebahasaan dan akhirnya berhasil menuangkannya dalam bentuk aksara, Hunminjeongeum.
Tulisan di Sejong Sillok, volume Joseon Wangjo Sillok (Babad Joseon) tanggal 30 Desember tahun ke-25 masa Sejong bertahta, berbunyi:
Berdasarkan "Penjelasan dan Contoh-contoh Hunmin Jeongeum" (1446): lambang konsonan dasar terbentuk secara sistematis berdasarkan organ mulutmanusia saat mengucapkan beberapa jenis suara, sementara konsonan lain dibentuk dengan menambahkan guratan ke 5 bentuk dasar.
Di bawah ini tabel konsonan dan vokal jamo Hangul, aslinya diwarnai biru pada baris pertama, sedangkan turunannya (dalam bentuk dan suara tambahan) pada baris selanjutnya. Tabel dipisahkan jadi tabel di depan, vokal serta di belakang. Jamo diromanisasi berdasar pada aturan transliterasi Romanisasi yang direvisi. Maka dari itu, tabel ini tidak untuk dipakai untuk transkripsi bahasa Korea, sebab perubahan suaranya harus diamati terlebih dahulu.
Beberapa urutan dipakai. Tipe pertama umum digunakan di Korea Selatan, berbeda dalam pengucapan konsonan jamo ganda pada posisi di depan (syllable-initial; choseong) serta di belakang (-final;jongseong); tipe kedua resmi di Korea Utara.
Korea Selatan:
Korea Utara:
Varian di dalam kurung.
Nama konsonan pada abad ke-15 diakhiri dengan vokal, diperkirakan dari taun 1451 bentuk Hunmin Jeongeum Eonhae seperti "[ㄱ]는", yang kelihatannya diucapkan keuneun /그는/.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar